Kompas.com - 12/03/2020
Penulis : Ari Welianto
Persatuan dan kesatuan menjadi
kunci bangsa Indonesia untuk menjaga keberagaman tersebut. Persatuan dan
kesatuan adalah senjata paling ampuh bagi bangsa Indonesia untuk menjaga dan
mempertahankan keberagaman tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), persatuan adalah gabungan (ikatan, kumpulan, dan sebagiannya)
beberapa bagian yang sudah bersatu.
Sementara kesatuan adalah perihal
satu. Keesaan yang bersifat tunggal. Berdasarkan istilah, persatuan dan
kesatuan berasal dari satu kata yang berati utuh atau tidak terpecah belah.
Faktor pendorong dan penghambat Dalam penerapan atau realisasi dalam
mempertahankan persatuan dan kesatuan terdapat faktor pendorong dan penghambat.
Itu akan berdampak pada proses dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia.
Faktor-faktor pendorong
dalam persatuan dan kesatuan:
Nasionalisme
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan
negara sendiri. Kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial
atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas,
integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa. Dilansir Encyclopaedia Britannica
(2015), nasionalisme didasarkan bahwa kesetiaan dan pengabdian individu kepada
negara melampaui kepentingan individu atau kelompok lain.
Nasionalisme merupakan gerakan
modern yang sudah ada pada abab ke-17 di Inggris. Nasionalisme berkembang pada
abad ke-18 diberbagai negara. Sepanjang sejarah orang-orang telah melekat pada
tanah asalnya. Adanya nasionalisme ini sangat penting untuk mendorong persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia.
Rasa toleransi yang tinggi
Dalam KBBI, toleransi merupakan
sikap atau toleran. Di mana dua kelompok yang berbeda kebudayaan saling
berhubungan dengan penuh.
Di Indonesia memiliki keragaman
budaya, etnis, suku bangsa, agama maupun bahasa. Adanya sikap toleranasi yang
dimiliki masyarakat akan menghindari terjadinya diskiriminasi. Tidak akan
saling berseteru dengan bangsa sendiri. Kesadaran dalam hidup bermasyarakat
Dengan adanya kesadaran hidup bermasyarakasat akan timbul keinginan untuk
saling membantu antar sesama dan mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat.
Rela berkorban untuk bangsa dan
negara
Rela berkorban penting bagi
masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Dalam sejarah, para pahlawan
rela berkorban dengan berjuang untuk merebut dan mempertahankan kemerderkaan
bangsa Indonesia.
Faktor- faktor penghambat
persatuan dan kesatuan:
Heterogen atau beranekaragam
Indonesia merupakan negara
kepulauan. Di mana memiliki beranekaragam suku, agama, etnis, atau budaya.
Keberagaman tersebut bisa berdampak pada perpecahan serta memecah persatuan dan
kesatuan. Perbedaan kebudayaan identik dengan daerah yang berbeda.
Kurang kesadaran adanya gangguan
dari luar
Ancaman dari luar bisa saja
terjadi dan berdampak pada persatuan dan kesatuan bangsa. Ancaman datang tidak
hanya dari luar tapi juga dari dalam. Indonesia merupakan negara yang kaya
dengan sumber daya alam yang melimpah. Tidak hanya itu tapi juga kebudayaan dan
kesenian. Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),
kebudayaan dari luar juga masuk ke Indonesia melalui proses akulturasi
(pencampuran budaya).
Ketimpangan dalam pembangunan
Pembangunan yang tidak merata
juga sebagai faktor penghambat dalam persatuan dan kesatuan. Kondisi itu harus
diantisipasi dan dijaga oleh pemerintah untuk memeratakan dalam pembangunan.
Wilayah Indonesia cukup luas, sehingga tidak ada masyarakat yang iri.
Kurangnya rasa toleransi
Kurangnya toleransi di masyarakat
bisa menjadi penghambat persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam kehidupan sehari-hari,
bangsa Indonesia dihadapkan pada keragaman dalam semua sendi kehidupan. Untuk
itu, semangat persatuan dan kesatuan bangsa betul-betul dibutuhkan dalam
kehidupan bermasyarakat.