Rabu, 01 April 2020

Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan


Kompas.com - 12/03/2020
Penulis : Ari Welianto

Persatuan dan kesatuan menjadi kunci bangsa Indonesia untuk menjaga keberagaman tersebut. Persatuan dan kesatuan adalah senjata paling ampuh bagi bangsa Indonesia untuk menjaga dan mempertahankan keberagaman tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persatuan adalah gabungan (ikatan, kumpulan, dan sebagiannya) beberapa bagian yang sudah bersatu.
Sementara kesatuan adalah perihal satu. Keesaan yang bersifat tunggal. Berdasarkan istilah, persatuan dan kesatuan berasal dari satu kata yang berati utuh atau tidak terpecah belah. Faktor pendorong dan penghambat Dalam penerapan atau realisasi dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan terdapat faktor pendorong dan penghambat. Itu akan berdampak pada proses dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Faktor-faktor pendorong dalam persatuan dan kesatuan: 

Nasionalisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), nasionalisme didasarkan bahwa kesetiaan dan pengabdian individu kepada negara melampaui kepentingan individu atau kelompok lain.
Nasionalisme merupakan gerakan modern yang sudah ada pada abab ke-17 di Inggris. Nasionalisme berkembang pada abad ke-18 diberbagai negara. Sepanjang sejarah orang-orang telah melekat pada tanah asalnya. Adanya nasionalisme ini sangat penting untuk mendorong persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Rasa toleransi yang tinggi
Dalam KBBI, toleransi merupakan sikap atau toleran. Di mana dua kelompok yang berbeda kebudayaan saling berhubungan dengan penuh.
Di Indonesia memiliki keragaman budaya, etnis, suku bangsa, agama maupun bahasa. Adanya sikap toleranasi yang dimiliki masyarakat akan menghindari terjadinya diskiriminasi. Tidak akan saling berseteru dengan bangsa sendiri. Kesadaran dalam hidup bermasyarakat Dengan adanya kesadaran hidup bermasyarakasat akan timbul keinginan untuk saling membantu antar sesama dan mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat.
Rela berkorban untuk bangsa dan negara
Rela berkorban penting bagi masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Dalam sejarah, para pahlawan rela berkorban dengan berjuang untuk merebut dan mempertahankan kemerderkaan bangsa Indonesia. 

Faktor- faktor penghambat persatuan dan kesatuan: 

Heterogen atau beranekaragam
Indonesia merupakan negara kepulauan. Di mana memiliki beranekaragam suku, agama, etnis, atau budaya. Keberagaman tersebut bisa berdampak pada perpecahan serta memecah persatuan dan kesatuan. Perbedaan kebudayaan identik dengan daerah yang berbeda.

Kurang kesadaran adanya gangguan dari luar
Ancaman dari luar bisa saja terjadi dan berdampak pada persatuan dan kesatuan bangsa. Ancaman datang tidak hanya dari luar tapi juga dari dalam. Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam yang melimpah. Tidak hanya itu tapi juga kebudayaan dan kesenian. Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kebudayaan dari luar juga masuk ke Indonesia melalui proses akulturasi (pencampuran budaya).

Ketimpangan dalam pembangunan
Pembangunan yang tidak merata juga sebagai faktor penghambat dalam persatuan dan kesatuan. Kondisi itu harus diantisipasi dan dijaga oleh pemerintah untuk memeratakan dalam pembangunan. Wilayah Indonesia cukup luas, sehingga tidak ada masyarakat yang iri.
Kurangnya rasa toleransi
Kurangnya toleransi di masyarakat bisa menjadi penghambat persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam kehidupan sehari-hari, bangsa Indonesia dihadapkan pada keragaman dalam semua sendi kehidupan. Untuk itu, semangat persatuan dan kesatuan bangsa betul-betul dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat.